MENJADI PRIBADI BERMANFAAT

Seribu satu cara setan menggoda umat Islam, dengan menampakkan dirinya ataupun dengan sesuatu yang menyilaukan mata manusia.Hal ini dilakukan setan saat menggoda ahli salat tahajud agar menghentikan kebiasaannya.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Amir bin Abdi Qais senantiasa salat tahajud di malam hari dan berpuasa pada siang harinya.Melihat ahli ibadah itu begitu khusyuk salat tahajud, iblis berencana menggodanya.Ia tidak rela jika Amir istikamah menjalankan salat tahajud tersebut.

Pada suatu malam, ketika Amir tengah melakukan tahajud, iblis datang mengganggu dengan menjelma menyerupai seekor ular.Ular itu berada di tempat sujud Amir.

Sahabatnya Alqamah bin Mursyid menceritakan bahwa dia melihat ular tersebut masuk melalui gamis bagian bawah ketika Amir salat tahajud lalu keluar melalui lengan bajunya.Namun aneh, Amir tidak merasa terganggu dengan keberadaan ular tersebut.

Keesokan harinya Alqamah bertanya kepada Amir mengenai ular yang dilihatnya semalam.
"Mengapa tidak engkau singkirkan ular itu?"tanyanya.
"Demi Allah, aku benar-benar malu di hadapan Allah SWT, dan demi Allah aku tidak melihat ular itu ketika ia masuk maupun keluar,"jawab Amir.

Di dalam riwayat lain dijelaskan, bahwa suatu saat Imam Abu Hanifah kedatangan seorang tamu yang terlihat sangat panik.
"Wahai waliyullah, sesungguhnya aku telah lupa menyimpan harta berhargaku,"katanya kepada Abu Hanifah.
"Ini bukan persoalan fiqih yang harus aku jawab, sebaiknya engkau pergi dan jalankan tahajud hingga pagi, niscaya engkau akan ingat kembali dimana harta itu engkau sembunyikan,"begitu perintahnya.

Orang itupun pulang dan pada malam harinya salat tahajud.Namun belum lama bertahajud, ia teringat kembali dimana letak menyimpan hartanya.

Namun ia lantas tidak melanjutkan tahajudnya dan menuju rumah Abu Hanifah.Tapi ia akhirnya mendapat teguran dari Abu Hanifah.

"Aku tahu bahwa setan tidak akan membiarkanmu salat tahajud, celaka engkau, teruskan tahajudmu sebagai bentuk syukurmu kepada Allah.Sesungguhnya setan itu akan merusak salat tahajudmu dengan berbagai cara,"papar Imam Abu Hanifah.