Kisah ahli farmasi jadi sufi setelah ditegur oleh pengemis.
Berikut ini dialognya.
Setelah si kakek pengemis tidak mau di usir oleh ahli farmasi tersebut, pengemis malah memberi wejangan wejangan bermanfaat.
"Tak sulit bagiku untuk meninggalkan apotikmu ini, dan mengucapkan selamat tinggal kepada dunia yang amburadul ini.Yang melekat di badanku hanyalah jubah yang lusuh ini.Aku merasa kasihan kepadamu, bagaimana kamu meninggalkan dunia ini dengan harta yang kamu miliki saat ini,"kata si kakek menyudutkan Attar.
"Apa maksud perkataanmu tersebut?"tanya Attar penasaran.
"Wahai anak muda, dapatkah engkau menentukan kapan engkau akan meninggal dunia?"tanya kakek.
"Tidak, semua itu atas kehendak Allah SWT,"jawab Attar kebingungan.
"Benar, akan tetapi aku bisa mengetahuinya,"jelas si kakek.
"Mengapa engkau bisa mengatakan itu?"tanyanya lagi.
"Karena aku telah melampui tingkatan itu,"ujar kakek dengan tegas.
Attar dibuat bingung dengan pernyataan kakek misterius tersebut.Pemahaman keagamaannya terasa tidak mampu dicerna, apa yang disampaikan kakek tersebut.
"Baiklah tunjukkan kepadaku kapan malaikat maut mencabut nyawamu?"kata Attar.
"Saksikan dihadapanmu ini aku akan mati sekarang juga,"kata kakek misterius itu.
Setelah mengucapkan itu, tubuh sang kakek lantas ambruk.
Setelah diperiksa Attar, kakek tersebut memang telah mati.Kejadian itu membuat Attar terkejut.
Ia lantas berpikir tentang seluruh kekayaan dan maut yang mengancamnya.Akhirnya Attar sampai pada keputusan yang penting.
Ia memutuskan untuk meninggalkan semua usaha duniawinya, dan selanjutnya ia akan memperdalam ilmu agama agar sampai pada tingkatan ilmu seperti kakek tersebut.
Minggu, 16 Mei 2010
0 komentar:
Posting Komentar