.AL FATIHAH. ASTAGFIRULLAH AL ADZIM 3X
ALHAMDU LILLAAHIR RABBIL'AALAMIIN, HAMDAN YUWAAFII NI'AMAHU WAYUKAAFII MAZIIDAHU. YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMAA YAMBAGHII LIJALAALI WAJHIKA WA'AZHIIMI SULTHAANIKA.

Allahuma shali ala Muhammad wa ali Muhammad
Duhai Allah wahai yang Maha Mendengar Tiada Tuhan selain Engkau wahai yang Maha segalanya. Hanya Engkau yang menjanjikan diijabahnya doa-doa . 

"Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada kedua orang tua…"

"Yang telah mendorong kami untuk berbakti dan berlaku lembut kepada 'mereka'…"

"Yang telah menganjurkan kami untuk merendahkan diri kepada 'mereka' dengan penuh kasih sayang, sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan…"

"Yang mewasiatkan kami untuk memohonkan kasih sayang Allah bagi 'mereka' sebagaimana 'mereka' mengasihi kami sewaktu kami kecil…"

"Ya Allah, aku punya pinta…mohon sayangilah kedua orang tua kami…ampuni…rahmati…dan ridhoilah 'mereka' dengan keridhoan yang mengantarkan 'mereka' pada semua jenis keridhoan-Mu, yang membawa 'mereka' ke tempat-tempat yang mendatangkan maaf dan ampunan-Mu, serta meletakkan 'mereka' di "negeri yang mulia dan aman"… yaitu sorga-Mu… Kemudian hidangkanlah kepada 'mereka' berbagai kebaikan-Mu…"

Ya Allah…mohon ampunilah 'mereka' dengan pengampunan yang menyeluruh… yang menghapus dosa-dosa 'mereka' terdahulu dan keburukan yang 'mereka' lakukan…

"Ya Allah…mohon rahmatilah 'mereka' dengan rahmat yang mampu menerangi pembaringan 'mereka' di alam kubur… serta menyelamatkan 'mereka' pada saat kebangkitan di hari yang menakutkan kelak…"

"Ya Allah…mohon maklumilah kelemahan 'mereka', sebagaimana 'mereka' memaklumi kelemahan kami sewaktu kami kecil…"

"Ya Allah…mohon hargailah usaha 'mereka' untuk beribadah kepada-Mu sepanjang waktu, sebagaimana 'mereka' dahulu juga menghargai usaha kami untuk berbakti kepada mereka sepanjang masa…dan kasihilah 'mereka' sebagaimana 'mereka' mengasihi kami sewaktu kami kecil…"

"Ya Allah…mohon karuniailah 'mereka' pahala atas perjuangan 'mereka' dahulu dalam mendidik kami, dan jangan sia-siakan perjuangan 'mereka' tersebut…"

"Ya Allah…mohon balaslah usaha'mereka' untuk menghidupi dan memelihara kami dengan sebaik-baik balasan yang Engkau berikan kepada 'mereka' yang suka berbuat baik dan memberi nasehat…"

"Ya Allah…mohon berilah kebaikan kepada 'mereka' dengan kebaikan yang jauh lebih banyak dari semua kebaikan 'mereka' kepada kami..dan pandanglah 'mereka' dengan pandangan kasih, sebagaimana dahulu 'mereka' memandang kami…"

"Ya Allah…mohon berilah 'mereka' pahala beribadah kepada-Mu yang tidak sempat mereka lakukan karena sibuk mengurus kami, dan maafkanlah segala kekurangan 'mereka' dalam mengabdi kepada-Mu karene sibuk mendidik kami…"

"Ya Allah…mohon ampunilah'mereka' atas hal-hal syubhat yang 'mereka' lakukan demi menghidupi kami…"

"Ya Allah…mohon jangan siksa 'mereka' karena rasa cinta 'mereka' yang menggelora kepada kami…"

"Ya Allah…mohon selesaikanlah permasalahan-permasalahan 'mereka' dengan sesama manusia, yang 'mereka' lakukan demi menghidupi kami…"

"Ya Allah…bersikap lembutlah kepada 'mereka' di pembaringan kubur dengan kelembutan yang melebihi sikap lembut 'mereka' kepada kami semasa hidup mereka…"

"Ya Allah…mohon erilah 'mereka' pahala atas setiap ketaatan yang Engkau hidayahkan kepada kami, kebaikan yang Engkau mudahkan kami untuk melaksanakannya, dan amal sholeh yang Engkau beri kami taufik untuk mengerjakannya…"

"Ya Allah…mohon jika ada keburukan yang kami lakukan, dosa yang kami perbuat dan permasalahan dengan sesama manusia yang harus kami pertanggung-jawabkan…jangan engkau bebani 'mereka' dan jangan tambahkan dosa kami kedalam catatan dosa mereka…"

"Ya Allah…sebagaimana Engkau senangkan 'mereka' dengan kami semasa hidup, senangkan pula 'mereka' dengan kami setelah mati…"

"Ya Allah…mohon jangan sampaikan kepada 'mereka', berita-berita tentang diri kami yang akan membuat 'mereka' kecewa, dan jangan bebankan kesalahan kami kepada 'mereka'…"

"Ya Allah…mohon jangan hinakan 'mereka' dan jangan jadikan 'mereka' ternodadengan perbuatan-perbuatan hina dan mungkar yang kami lakukan…" dihadapan arwah orang-orang yang telah meninggal dunia,

"Ya Allah…mohon senangkanlah ruh 'mereka' dengan amal-amal baik kami di tempat pertemuan para arwah, ketika orang-orang sholeh bergembira dengan putra-putra 'mereka'…"

"Ya Allah…mohon atas setiap ayat suci yang kami baca, sholat kami yang Engkau terima, amal sholeh kami yang Engkau ridhoi, serta sedekah kami yang Engkau lipat-gandakan pahalanya…tolong ya Allah…berilah mereka bagian yang lebih banyak dari bagian kami, dan pahala yang jauh lebih besar dari pahala kami…"

"Ya Alah…mohon jadikanlah kami penyejuk hati 'mereka' di hari para saksi berdiri sebagai saksi, dan perdengarkanlah kepada 'mereka' sebaik-baik seruan ketika sang penyeru berseru…"

"Ya Allah…mohon pertemukanlah kami dengan 'mereka' dan seluruh kaum muslimin di "negeri yang mulia", di tempat curahan rahmat-Mu dan kediaman para Wali-Mu, bersama para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Sholihin… Itulah karunia Allah yang tertinggi, dan Dialah sebaik-baik pemberi karunia…"

Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah Wa Qiina Adzabannar…. Waakhidnal jannata ma'al abrar, Ya Azizu Ya Ghoffar Ya Rabbal Alamien

Rabbana taqobball minna innaka anta samiul 'alim watub alayna innaka antattawaburrahiim …

Subbahaana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yaashifuun wasalamun alal mursaliin…. Walhamdulillahirrabil alamiin 


Jakarta, 12 Januari 2010 jam 18.40 WIB
Semoga Bermanfaat,Wassalamualaikum wr.wb
Gus Im

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.