Oleh : Rachmat Morado

1- Pembagian turunnya Al-Quran

a. Turunnya seluruh Al-Quran dalam satu waktu (daf’ah wahidah).

Maksudnya adalah turunnya seluruh Al-Quran dari lauh mahfuzh (papan taqdir) dalam satu waktu ke langit dunia. Turunnya Al-Quran dengan cara ini turun pada 10 akhir bulan Ramadhan yang kita kenal dengan Lailatul Qadar (malam penghargaan/ kemuliaan). Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu kesejahteraan sampai terbitnya fajar”.

Qadhi Iyyadh mengatakan sebagaimana dikutip oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim bahwa lailatul qadar terjadi setiap tahun dari turunnya ayat ini pada zaman Rasulullah di hari 10 akhir bulan ramadhan sampai hari kiamat nanti. Dalilnya sabda Rasulullah SAW: “Carilah lailatul qadar pada hari 10 akhir bulan ramadhan”.

b. Turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur (munajjaman).

Maksudnya adalah turunnya Al-Quran ayat per-ayat atau surat per-surat dalam waktu 23 tahun: yaitu masa diutusnya Rasulullah, Al-Quran turun secara berangsur-angsur dari langit dunia kepada Rasulullah SAW. Jumhur (kebanyakan) ulama mengatakan bahwa awal surat turun kepada nabi Muhammad SAW adalah surat Al-‘Alaq, ayat satu sampai lima yang artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan qalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".

Surat Al-‘Alaq ini turun pada hari senin malam 17 ramadhan. Berarti kita sekarang memperingati awal turunnya Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW.

2- Keutamaan Al-Quran

Al-Quran sebagai Kitab Suci bagi orang Islam mempunyai banyak keutamaan. Diantaranya:

a. Al-Quran adalah kalam (perkataan) Allah.

Itu berarti perkataan yang paling benar dan tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya. Allah berfirman: ”Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari perkataan Allah? ”( QS;An-Nisa 87,122).

b. Petunjuk dan kasih sayang (rahmat) bagi orang yang bertakwa.

Allah berfirman: ”Sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa”( QS: Al-Baqarah 2). Dalam ayat lain “Sebagai petunjuk dan kasih sayang bagi orang-orang yang beriman”( QS : Yunus 57). Kasih sayang dalam arti tidak mau menyia-nyiakan hambanya dan jatuh dalam kesesatan.

c. Obat dan penenang hati.

Allah berfirman: ”Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang mengobati dan kasih sayang bagi orang yang beriman”( QS: Al-Isra 82).

Dalam ayat lain Allah befirman: ”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu mauizha (nasihat) dari Tuhanmu dan Penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”( QS : Yunus 57).

d. Al-Quran mencakup segala sesuatu.

Allah berfirman: ”Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab ini (Al-Quran), kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”( QS: Al-An’am 38). Maksudnya Al-Quran mencakup hukum (halal dan haram), kisah, berita gaib, nasihat-nasihat, perumpamaan-perumpaan, bahkan mencakup kaidah-kaidah ilmiyah yang tetap (pasti). Seperti teori yang mengatakan bahwa manusia semakin berada jauh di langit semakin kekurangan oksigen. Allah berfirman “Barang siapa yang kehendaki untuk diberi petunjuk maka akan tenangkan hatinya dan barang siapa yang kehendaki untuk disesatkan maka akan jadikan hatinya sempit seperti dia ketika naik ke langit QS:Al-An’am 125.

Allah juga berfirman: ”Dan Kami turunkan kepadamu Muhammad Kitab (Al-Quran) sebagai penjelas segala sesuatu”( QS: An-Nahl 89).

Ini adalah sebagian keutamaan Al-Quran. Banyak lagi keutamaan-keutamaan lain yang belum teruraikan.

3- Sikap Muslim terhadap Al-Quran

a- Membaca Al-Quran.

Rasulullah SAW bersabda: ”Bacalah Al-Quran maka sesungguhnya Al-Quran akan menjadi pemberi syafaat untuk ahlinya (pembacanya) di hari kiamat. Beliau juga bersabda: “ Akan dikatakan kepada Ahli Al-Quran di hari kiamat: Bacalah Al-Quran dan naiklah tingkatan-tingkatan (tangga-tangga) surga serta bacalah dengan tartil (membaca dengan cepat dan memperhatikan hukum bacaan Al-Quran) sebagaimana kamu membacanya di dunia karena sesungguhnya kedudukanmu berada di akhir ayat yang kamu baca.

b- Menghafal Al-Quran.

Wajib bagi orang Muslim untuk menghafal Al-Quran baik seluruhnya atau sebagiannya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak ada didalam hatinya sedikitpun dari Al-Quran seperti rumah yang roboh”.

c- Tadabbur Al-Quran.

Artinya merenungi kandungan Al-Quran ayat per-ayat dengan tujuan memberikan protect diri dari segala apa yang dilarang . Allah Berfirman: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran, atau hati mereka telah terkunci ”( QS:Muhammad 24).

Allah berfirman dalam ayat lain: ”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran?, Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”( QS:An-Nisaa 82).

d- Mengamalkan Al-Quran.

Setelah membaca, menghafal dan mentadabbur Al-Quran langkah terakhir yang harus ditempuh adalah mengamalkan Al-Quran. Dengan mengamalkan Al-Quran berarti mengamalkan ajaran islam itu sendiri. Aisyah berkata: ”Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran”. Al-Quran yang kita pelajari dan baca tidak akan lengkap kecuali mengamalkannya karena Al-Quran di hari kiamat bisa menjadi penolong atau penghujat kita, dalam artian Al-Quran yang kita baca, kita fahami dan tidak kita amalkan akan menjeremuskan kita ke neraka. Rasulullah bersabda: “Dan Al-Quran akan jadi penolong kamu atau penghujat kamu”.

Empat sikap ini harus dimiliki oleh orang Islam agar Al-Quran selalu menjadi panutan dan tuntunannya. Memperingati nuzul Al-Quran berarti memperingati diri kita terhadap Al-Quran. Sejauh mana kita telah membaca Al-Quran, sejauh mana kita telah menghafal Al-Quran, sejauh mana kita mentadabburi Al-Quran, sejauh mana kita mengamalkan Al-Quran. Memperingati nuzul Al-Quran berarti men-introspeksi diri, apakah perbuatan kita sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam Al-Quran. Marilah tingkatkan iman dan sikap kita terhadap Al-Quran semoga juga kita menjadi orang yang diridhai. Wallahu’alam bisshawab.


dari blog ---> http://sayyidulayyaam.blogspot.com/2006/10/nuzul-al-quran-turunnya-al-quran.html



0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.