ALLAH ADALAH SUMBER KEKUATAN
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.
Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, maka terjadilah”.
Dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan diwaktu sangkakala di tiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang maha bijaksana lagi maha mengetahui”. Qs. 6:73
Sahabat, kita tercipta dengan diberikan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Tetapi sebagai hamba Allah, kita juga memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan. Disamping potensi untuk berbuat kebaikan, pada diri kita juga terdapat potensi yang mejerumuskan kelembah kehinaan. Disatu sisi kita memiliki fitrah berketuhanan, itulah yang menyebabkan kita rindu untuk mendekatkan (taqarrub) diri kita Allah, tetapi pada sisi yang lain, kita juga memilki hawa nafsu yang cenderung suka mengejar kenikmatan sesaat yang sifatnya rendah yang jika kita turuti akan menjauhkan kita dari Allah. Hanya Allah tempat segala kesempurnaan dan kebaikan. Sebab memang Dialah segala apapun bermula dan berakhir. Dialah yang maha terpuji yang tidak ada satupun membandingi keterpujian-Nya. Dialah sumber kekuatan yang segala kekuatan apapun bersumber dari kekuatan-Nya. Laa Haulaa wala Quwwata Illa billahil ‘aliyyil ‘adziim”.
Kehidupan kita adalah proses perjuangan yang tak pernah henti. Ada saat dimana kebahagiaan begitu akrab menemani, tetapi disaat yang lain penderitaan begitu senang bersemayam didalam hati. Sungguh, dua keadaan ini memerlukan kekuatan agar kita tetap bertahan pada kebenaran. Jika kita tidak memiliki kekuatan iman , maka bukan saja kehidupan akan terasa menyulitkan, tetapi hari demi hari akan selalu dihinggapi rasa ketakutan.
Ketahuilah, Saat dimana kita hidup hari ini, adalah kehidupan yang sarat dengan kekhawatiran, kebimbangan dan ketakutan. Jangankan orang-orang yang memang setiap saat selalu dihantam badai kemiskinan dan kenestapaan, orang-orang yang sedang bergelimang kemewahanpun selalu dihantui rasa kekhawatiran dan kecemasan, keduanya merasakan hal sama. Orang miskin khawatir dan takut menatap masa depan yang menurutnya begitu memberatkan, sementara orang kaya khawatir dan takut bahkan bingung kemana harta mereka akan diselamatkan.
Apa yang dapat kita katakan untuk mereka yang hidupnya tak pernah puas dengan keadaan. Ada apa sesungguhnya dengan makhluk yang bernama manusia ini ?. Diberi nikmat dia tak pandai bersyukur, di beri cobaan keyakinan hidupnya semakin kabur. Sungguh…kebanyakan kita memang tidak tahu berterimakasih kepada Dzat yang maha memberi.
Marilah kita renungkan dengan hati yang jernih, bahwa kita ‘ada’ bukanlah sekedar ada. Keberadaan diri kita karena ada yang mengadakannya. Oleh kerenanya, ‘keberadaan’ kita harus menghadirkan kesadaran bahwa ada sumber kekuatan yang mampu ‘mengadakan’ kita dan Dia tidak mengada-ada dalam menciptakan keberadaan makhluk-Nya. Dialah Allah sang pemberi nikmat, yang rahmat-Nya lebih luas dari pada murka-Nya. jika hati merasa dekat kepada Allah yang maha kuat dan maha segalanya, akan menghadirkan ketenangan, membuat jiwa selalu merasakan adanya perlindungan dan tempat bergantung.
Insya Allah, bila kita serahkan hidup ini dengan berbagai persoalannya kepada Allah dengan keyakinan yang mutlak hanya kepada-Nya, akan membuat hati menjadi tegar dalam menghadapi problema dan tantangan kehidupan. Sadari…kita adalah hamba yang memiliki keterbatasan. Dialah yang berkehendak atas diri kita, dan kita tidak akan pernah bisa merubah kehendak-Nya. Sesungguhnya, sebagian besar dari penyebab kekhawatiran, kegelisahan dan kelemahan jiwa adalah ketidak mampuan kita untuk menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan. Karenanya mengimani Allah dengan segala atribut yang dimilikinya adalah keharusan bagi setiap muslim.
Sangat sulit dipahami, bagaimana hati menjadi tenang, jiwa menjadi bahagia, jika keyakinan kepada Allah tidak mendapat prioritas utama dalam diri kita. padahal kita yakin, semua maha adalah milik-Nya. Hakekat segala pujian hanyalah milik-Nya, tiada pujian yang pantas diberikan membandingi pujian kepada-Nya. Inilah prilaku orang-orang yang mengimani keberadaan-Nya, yang yakin akan segala kekuasaan-Nya. Tidak ada alasan bagi seorang muslim sedikitpun untuk merasa khawatir ketika Allah sudah berjanji untuk penolongnya. Tidak ada keharusan bagi setiap muslim untuk merasa takut, padahal Allah sudah berjanji untuk selalu melindunginya. Sungguh..Allah maha pemberi karunia kepada seorang hamba yang selalu bertawakkal untuk menggapai rahmat-Nya. “Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki yang diberikan kepada burung; pagi hari perutnya kosong dan sore hari penuh makanan”. (Hr. Ahmad, an-Nasa’I, at-Tarmidzi dan al-Hakim)
0 komentar:
Posting Komentar