Mewaspadai Pangkal Kesalahan
“Ceritakanlah kepada mereka kisah tentang kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang diantara mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia (Qabil) berkata, Aku pasti akan membunuhmu!’, Berkatalah Habil; “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa”. (Qs. Al-Maidah, [5] 27)
Ketahuilah sahabat, Di dalam diri kita, terdapat pos-pos kelemahan yang dapat mengundang kesalahan dan mendorong untuk melakukan kemaksiatan. Karenanya, seseorang harus mewaspadai pos-pos yang ada dalam dirinya. Disamping harus terus memonitor pengaruhnya dalam hati. Dari sanalah lahir tiap dosa dan bangkitnya tiap kesalahan. Pos-pos itu ada tiga; kesombongan, ketamakan dan kedengkian.
· Kesombongan, ia adalah sikap tinggi, orang yang sombong selalu melihat dirinya dengan kacamata kebesaran dan serba berlebih di atas orang lain. Sehingga seorang meremehkan dan merendahkan orang lain. Bahkan kesombongan adalah dosa pertama yang dipergunakan untuk menentang Allah. Sang penentang utama adalah Iblis – la’natullah ‘alaih - : “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, “Bersujudlah kepada Adam!’, maka mereka bersujud, kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur, dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir” ( Qs. Al-Baqarah,2:34)
· Ketamakan, ia merupakan salah satu sebab dosa manusia. Karena ketamakan itulah iblis telah menyeret Adam dan Hawa pada kesesatan. : “Kemudian setan membisikan pikiran jahat kepadanya, seraya berkata:“Wahai Adam, maukah kutunjukan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa (Qs Thaha,20 :120)
· Kedengkian, ia adalah salah satu faktor yang menyebabkan kemaksiatan anak Adam pertama. Allah berfirman: “Ceritakanlah kepada mereka kisah tentang kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang diantara mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia (Qabil) berkata, “Aku pasti akan membunuhmu!’, Berkatalah Habil; “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa”. (Qs. Al-Maidah, 5;27)
Itulah ketiga faktor yang memotivasi seseorang melakukan kejahatan dan merupakan pangkal kesalahan. Maka orang yang berakal dan berambisi pada keselamatan, pasti akan menghancurkan ketiga pangkal itu dalam hatinya. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat bertahan dari keinginan hawa nafsu.
Ya Allah, pemberi segala kemuliaan. Hadirkanlah dalam hati kami sifat menerima segala apapun yang Engkau berikan. Tetapkanlah jiwa kami untuk selalu bersyukur atas apa yang Engkau karuniakan. Janganlah Engkau biarkan hati kami selalu condong kepada keduniaan. Wahai Rabb, tak ada yang mampu merubah segala apapun yang Engkau putuskan. Tetapkan ke-istiqomahan dalam hati kami agar selalu berada dijalan kebenaran.
*****
“ Tidak ada musibah yang paling dahsyat yang dirasakan manusia, selain ketika hatinya sudah tidak lagi berpihak pada kebenaran. Sebab hal itu bukan hanya menyengsarakan hidup di dunia tetapi kelak di akhirat akan tersiksa “
0 komentar:
Posting Komentar