Manusia Tempatnya Kesalahan
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, barang siapa mengikuti langkah-langkah setan. Maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan Rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha mengetahui”.(Qs. An Nur [24]:21)
Sahabat, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, kecil maupun besar. Bahkan kesalahan itu adalah ciri khas kemanusiaan. Orang yang baik bukanlah orang yang tidak pernah bersalah, tetapi orang yang baik adalah orang yang segera menyadari kesalahannya dan merubah dengan kebaikan.
Rasa bersalah tidaklah salah, tetapi akan menjadi masalah jika membiarkan rasa itu tetap bertahan dalam perasaan kita. Sebab bukan saja akan menyita waktu yang tidak sedikit dari kehidupan kita, tetapi akan mengendurkan semangat hidup yang sedang kita jalani.
Adalah kewajiban kita untuk menemukan ciri-ciri kita supaya dapat mengenali perangai-perangai yang tak di kehendaki, yang dengan tidak disukai telah tumbuh dalam diri kita. Bukan hanya itu, kita juga harus berusaha keras untuk meluruskan kembali sifat-sifat yang menghancurkan itu.
Seperti materi dalam Blog ini, ia tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan kata ataupun kesalahan bahasa. Dan jika pembaca menemukan kesalahan dalam tulisan ini, itu berarti penulis harus lebih cermat meneliti dimana letak kesalahannya. Sehingga kita bisa memberbaiki bersama-sama. Semoga Allah selalu membimbing kita agar selalu berbuat kebenaran dan mengampuni setiap kesalahan.
Saudaraku yang di muliakan Allah
Dalam menjalani hidup, tidak selamanya kita berada di rel kebenaran. Ada masa tertentu dimana kesalahan tidak bisa kita elakkan, betapapun kita sudah berusaha untuk tidak melakukan. Ada kesalahan yang terkadang sengaja kita lakukan dan ada kesalahan yang tidak sengaja.
Untuk kesalahan yang tidak di sengaja biasanya tidak terlalu membuat kita gelisah, karena mungkin itu disebabkan akibat ketidak tahuan kita tentang beberapa hal atau karena kita terlupa. Dan kesalahan ini cenderung cepat dimaafkan, baik ketika kita lakukan terhadap manusia atau juga kesalahan kepada Allah swt. Tetapi memang sedikit sekali manusia yang cepat memaafkan jika kita melakukan kesalahan karena kealfaan, kecuali orang-orang yang arif yang menyadari bahwa manusia tidak memiliki kesempurnaan.
Berbeda dengan Allah yang maha pengampun dan sangat tahu tentang kita, jangankan kesalahan karena disebabkan karena lupa, kesalahan kerena disengajapun jika kita mau bertaubat kepada-Nya Ia pasti akan memaafkan.
Kesalahan, sesungguhnya adalah kewajaran dan itu menandakan kelemahan kita sebagai manusia. Tetapi memang tidak enak jika banyak berbuat salah, selalu ada perasaan gelisah. Terlebih bersalah kepada seseorang yang sangat dekat dengan diri kita. Dan yang lebih meresahkan lagi adalah ketika orang yang kita berbuat salah kepadanya ia sudah tidak ada, pergi tanpa kita ketahui atau meninggal, sementara kita belum sempat meminta maaf kepadanya. Selama belum kita temui, rasa bersalah itu terus datang dan tidak mau pergi.
Ketahuilah sahabat, orang yang baik itu bukan orang yang tidak pernah berbuat salah, tetapi orang baik itu adalah orang yang jika berbuat salah maka ia segera mengakui kesalahan dan menggantinya dengan kebaikan. Manusia memang tempatnya kesalahan, maka sangat wajar jika sesekali itu dilakukan, tetapi memang sangat kurang ajar jika dilakukan berkali-kali tanpa mau merubah keadaan menjadi lebih baik.
“Bersungguh-sungguhlah pada hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah serta jangan merasa lemah. Bila kamu ditimpa sesuatu janganlah kamu mengatakan, “Seandainya (tempo hari) aku melakukan ini, niscaya begini-begini.
‘Katakanlah, “Allah telah menakdirkan dan apa yang Allah kehendaki maka itu terjadi. “Sesungguhnya kata seandainya akan membuka pintu perbuatan setan”.
(HR. Muslim)
*****
0 komentar:
Posting Komentar