Barangsiapa yang bermimpi melihat kepada Nabi Muhammad saw, maka maksud ta’birnya adalah berita gembira untuk memperoleh kebaikan. Dan kadang-kadang mendatangkan ber macam - macam kebajikan, asalkan di dalam mimpi itu tidak terdapat perkara yang dibenci
Barangsiapa yang bermimpi melihat Nabi saw berada di daerah yang tandus, maka kejadiaannya adalah sebaliknya yakni menjadi daerah yang subur makmur.
Andaikata ada seorang yang melihat Nabi saw sedangkan yang mimpi sedang dalam keadaan dirundung malang, kesusahan dan kesempitan maka Alloh SWT akan mengaruniakan kelapangan dan menunjukkan jalan keluar untuk memperoleh kebahagiaan.
Dan jika Nabi saw dilihat dalam mimpinya itu berada di halaman rumah seorang, maka boleh dita’biri turunnnya api dan malapetaka kehancuran.
Jika Beliau Nabi saw ditemui dalam miminya dalam keadaan kurang sempurna kejadiaannya, atau sakit, mati, atau yang berubah tingkah lakunya maka ta’birnya adalah tidak baik. Karena orang yang bermimpi itu adalah orang yang kurang dalam sikap mental agamanya.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada Nabi saw berpakaian elok, maka dapat sebagai pertanda bahwa ummatnya adalah yang bagus sepak – terjangnya dalam urusan duniawinya dan bagus pula dalam urusan ukhrowinya.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada Beliau Nabi saw sedang berjalan- jalan maka maksud ta’birnya adalah Beliau mencari orang yang mau berjuang untuk menegakkan agama Alloh, sedangkan mental agama yang bermimpi itu sendiri juga masih kurang.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada Nabi saw sedang melakukan ‘ibadah haji maka yang bermimpi akan ‘ibadah haji pula.
Jika dilihat Nabi saw sedang berkhutbah, maka maksud ta’bir mimpi itu adalah keta’atan ummatnya terhadap kewajiban agama mereka.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada Nabi saw sedang bercermin, maka ta’birnya adalah dorongan terhadap ummatnya untuk melaksanakan amanat dan jika dilihatnya Beliau sedang makan, maka dorongan untuk menunaikan zakat.
Seandainya Beliau sedang mengenakan sesuatu dari pakaian beliau, atau memberikan cincinnya, pedangnya, atau benda-benda lainnya maka sekiranya yang diberi itu layak sebagai seorang raja, niscaya dia akan dinobatkannya, dan jikalau dia pantas menjadi orang yang ahli fikih, niscaya dia dapat memperolehnya dan sekiranya dia sepantasnya menekuni sesuatu ‘ibadah, tentu dia akan memperoleh pahala yang besar.
Barangsiapa yang bermimpi bahwa dirinya berubah bentuknya menjadi salah seorang di antara para Nabi, maka dia akan memperoleh kekuatan yang besar, seperti hal nya mereka itu pula. Kemudian sesudahnya akan memperoleh kelapangan, kesuksesan, kelestarian dan kebaikan mulai dari dunia sampai ke akherat nanti. Sedemikian pula halnya bermimpi melihat kepada orang-orang ‘alim atau orang-orang yang sholeh juga akan memperoleh suatu kebaikan yang besar.
0 komentar:
Posting Komentar