Barang siapa yang bermimpi memasuki neraka jahannam maka ta’birnya adalah dia masuk ke dalam dosa-dosa besar. Hal itu merupakan kebalikan dari bermimpi melihat surga. Mimpi yang seperti itu menunjukkan kehancuran terhadap dirinya. Maka hendaknya sipemimpi segera bertaubat dan mengekang hawa nafsu, serta hendaklah beramal dengan amal-amal kebajikan. Seandainya dalam mimpi itu dia tidak mendapat siksaan, maka boleh dita’birkan dengan turunnya sesuatu kesusahan duniawi menurut kadar mimpinya
Mimpi melihat api yang ada di dunia maka penta’birannya banyak sekali menurut bentuk api yang dilihatnya;,,
Jika api yang dilihat dalam mimpinya itu jatuh pada tempat yang tandus, dan apinya bergejolak serta berlidah yang membakar setiap apa saja yang ada, disertai bunyi suara yang menakutkan, maka ta’birnya adalah penganiayaan dan penyelewengan yang terjadi pada tempat itu menurut besar kecilnya gejolak api yang dilihatnya dan hawa panasnya.
Dan seandainya bumi yang kejatuhan api itu bukan yang tandusmaka ta’birnya adalah wabah penyakit. Radang antara empedu dan hati, cacar atau banyak kematian pada tempat itu.
Sekiranya api itu tidak bergejolak, tidak berlidah dan tidak bersuara, tetapi melalap habis sebagian tempat itu, maka sebagai pertanda akan terjadi suatu insiden atau penyakit pada tempat itu.
Jika seorang bermimpi melihat api turun dari langit maka lebih berat lagi bahaya yang menimpa penduduk itu. Seandainya api itu tidak membakar sesuatu di tempat itu maka boleh dita’birkan dengan persengketaan yang dahsyat tanpa menimbulkan malapetaka. Jika yang dilihatnya itu berasap, maka persengketaan yang timbul tidaklah seberat yang telah diterangkan di atas.
Seumpama seorang bermimpi melihat api dari suatu tempat melambung naik ke arah langit maka sesungguhnya penduduk tempat itu telah memusuhi kepada Alloh Ta’Ala dengan jalan ber aneka corak kemaksiatan dan membuat berita kebohongan yang besar.
Barang siapa yang bermimpi bahwasanya dia menyalakan api untuk memanaskan dirinya atau memanaskan orang lain yang sedang sejuk, maka sebagai ta’birnya adalah dia memprakarsai sesuatu urusan yang bermanfaat baginya dan dia akan dapat menutup kefakiran dirinya, Karena sejuk ta’birnya adalah fakir dan panas ta’birnya adalah keuntungan.
Andaikata bermimpi menggoreng daging maka ta’birnya dia akan terlepas dari umpat (gunjing) manusia. Jika daging itu disantap (dimakan), maka dia kan memperoleh sedikit rezeki dengan jalan berat penderitaannya. Karena menggoreng ta’birnya adalah kesusahan dan penderitaan.
Jika bermimpi merebus pemakan dalam periuk maka dia akan memperoleh suatu kemanfaatan dari rumahnya. Karena periuk ta’birnya adalah perabot dapur yang pokok. Seandainya dalam periuk itu tidak ada pemakannya, maka ta’birnya dia akan menanggung suatu urusan yang dibenci dalam hatinya.
Mimpi melihat api membakar pakaiannya atau sebagian anggota badannya maka dia tertimpa musibah sesuatu yang berhubungan dengan pakaian atau anggota badannya. Dan insya Alloh nanti akan dijelaskan dalam bab tersendiri.
Jika api yang dilihat ada gejolak dan lidahnya maka ta’birnya adalah ia akan terkena musibah dari pihak pemerintah. Dan jika dilihat dalam mimpinya itu tidak bergejolak maka ta’birnya adalah penyakit
Bermimpi memakan api yang tidak bergejolak maksud ta’birnya adalah memakan harta anak yatim, jika bergejolak ta’birnya adalah perang lidah yang membawa kesulitan.
Mimpi terkena api dan menyalakannya maka sesungguhnya dia menjadi bahan pembicaraan manusia dan gunjingan (umpatan) mereka.
Bermimpi menyeterika dengan api, maksudnya adalah ucapan busuk yang akan diperoleh menurut mimpi yang dilihatnya. Mimpi melihat bunga api bertaburan atas badannya, ta’birnya juga ucapan yang buruk bahkan jika bunga api itu banyak yang menimpa atasnya berarti siksaan.
Jika bermimpi melihat api menyala di tangannya maka dia akan tertimpa kesusahan yang berasal dari raja (penguasa).
Jika bermimpi melihat api jatuh pada pasar atau toko maka ta’birnya adalah kemunafikan dalam jual beli tetapi harganya mengandung unsur harom.
Mimpi melihat lampu menyala di rumah yang terang cahayanya sebagai ta’birnya adalah penghuni rumah itu bagus hal ihwalnya dan jika cahayanya lemah maka sedemikian pula halnya.
Bermimpi memadamkan lampu sedang dalam mimpi itu tidak ada sesuatu hal lain yang menunjukkan kematian maka dia akan mengalami perubahan tingkah laku dan akan ditimpa sesuatu yang dibenci. Dan sebaliknya apabila bermimpi menyalakan api yang dipakai penerangan manusia atau dibuat penyuluh bagi manusia, maka ta’birnya adalah ilmu dan hikmah yang berguna bagi manusia.
Barang siapa yang bermimpi mengumpulkan abu atau membawanya maka dia berarti mengumpulkan ilmu-ilmu yang batal dan tidak berguna bagi manusia. Dan sedemikian pula bermimpi bahwasanya dia menyediakan api tetapi tidak dinyalakan juga menunjukkan ilmu yang tidak bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar