Oleh : Redaksi 12 Jun 2008 - 12:30 pm

Kejadian rusuh yang diakibatkan provokasi massa AKKBB terhadap para laskar Islam siang itu (1/6) di Monas berlangsung cepat. Para korlap dari umat Islam berusaha menenangkan massanya yang marah. Untunglah korban luka hanya beberapa orang dan tidak ada yang parah. Namun oleh media massa cetak maupun teve yang dikuasai jaringan liberal Islam dan juga non-Muslim, peristiwa yang sebenarnya biasa saja ini diblow-up sedemikian rupa bagaikan sebuah peristiwa genosida yang memakan korban ratusan ribu nyawa. Penguasaan media massa, di sinilah titik lemah umat Islam Indonesia.

Sehari setelah peristiwa, Kuasa Usaha Kedubes Amerika Serikat John A Heffern menjenguk empat anggota AKKBB di RSPAD, Jakarta. Dalam kunjungannnya, John menyalami dan berbincang dengan mereka. Keempatnya adalah Manager Program Jurnal Perempuan Guntur Romli (salah satu pentolan JIL), Direktur ICIP Syafii Anwar, dan dua anggota kelompok sesat Ahmadiyah yakni Dedi C Ahmad dan Taher.

Pada hari yang sama, dan ini yang mengejutkan, Presiden SBY dengan amat cepat merespon peristiwa tersebut. Padahal presiden yang satu ini dikenal sebagai seseorang yang lamban dan peragu dalam mengambil sikap. Hanya sehari setelah kejadian, SBY menggelar jumpa pers mendadak di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta. Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, adik dari tokoh JIL Rizal Mallarangeng mengingatkan para jurnalis untuk tidak memotong pernyataan presiden dalam medianya. "Karena ini menyangkut isu yang sensitif, " demikian Andi.

Secara lengkap, ini adalah pernyataan SBY soal bentrokkan di Monas:

"Saya sangat menyesalkan terjadinya kekerasan di Jakarta kemarin siang. Saya mengecam keras pelaku-pelaku tindak kekerasan itu yang menyebabkan sejumlah warga kita luka-luka.

Negara kita adalah negara hukum yang punya UUD, UU dan peraturan yang berlaku, bukan negara kekerasan. Oleh karena itu terkait insiden kekerasan kemarin, saya minta hukum ditegakkan. Pelaku-pelakunya diproses secara hukum diberikan sanksi hukum yang tepat.

Ini menunjukkan negara tidak boleh kalah dengan perilaku-perilaku kekerasan. Negara harus menegakkan tatanan yang berlaku untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Saya meminta masyarakat luas mengingat akhir-akhir ini banyak kegiatan fisik di lapangan, sebagian adalah unjuk rasa sebagian lagi bukan. Tapi di satu kota bersamaan sering terjadi berbagai kegiatan fisik dengan tujuan, motif dan tema berbeda. Saya harap semua pihak tetap tertib mengendalikan diri. Apa yang disampaikan kepada kepolisian, itu dijalankan. Karena itu janjinya kepada kepolisian sehingga pengamanan bisa dilakukan.

Kalau ada masalah di antara komponen masyarakat, solusinya bukan dengan kekerasan, tapi solusi damai. Sesuai dengan semangat kita, UUD, UU dan peraturan yang berlaku.

Kepada kepolisian, saya meminta agar meningkatkan kinerjanya. Tantangannya tidak ringan, permasalahannya kompleks. Oleh karena itu kepolisian di seluruh tanah air khususnya Jakarta dan kota besar lain, lebih cepat dan profesional agar semua bisa ditangani dengan baik.

Memang ada dinamika, ada kegiatan yang tiba-tiba datang seperti kekerasan yang terjadi kemarin. Tapi kepolisian tetap melakukan pencegahan.

Tegas! Jangan memberikan ruang untuk keluar dari apa yang kita kehendaki. Kepada seluruh rakyat mari kita jaga baik-baik negeri ini, kita jaga kehormatan bangsa di negeri sendiri dan dunia internasional.

Tindakan kekerasan kemarin yang dilakukan oleh organisasi tertentu, orang-orang tertentu mencoreng nama baik negara kita di negeri sendiri maupun dunia.

Jangan mencederai seluruh rakyat Indonesia dengan gerakan-gerakan dan tindakan seperti itu. Demikian pernyataan saya, terima kasih."

Sehari setelah SBY mengeluarkan Lalu (3/6/2008), Kedubes AS mengeluarkan rilis yang disampaikan kepada berbagai media massa Indonesia. Kedubes AS menyatakan jika tindak kekerasan seperti yang terjadi di Monas menimpa massa AKKBB akan memiliki dampak yang serius bagi kebebasan beragama dan berkumpul di Indonesia dan akan menimbulkan masalah keamanan. Kedubes AS juga prihatin terhadap para korban yang terluka dan pihaknya pun menyambut baik sikap SBY agar para pelaku tindak kejahatan segera ditindak secara hukum. Tidak sampai di sini, Kedubes AS pun mendesak pemerintah SBY untuk terus menjunjung kebebasan beragama bagi para warga negaranya sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Di sebagian besar media massa, cetak maupun teve, peristiwa ini mendapat porsi pemberitaan yang sangat besar dengan pemihakan yang sangat kentara. Yang sangat kasar dalam hal ini adalah Metro TV. Dalam aneka acara, Metro TV menyebut Habib Rizieq hanya dengan "Rizieq Shihab", sedangkan Abdurrahman Wahid dengan sebutan Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid. Angle pemberitaan pun terasa sekali, bahkan kasar, mencitra-burukkan FPI sebagai organisasi massa yang haus darah, beringas bagaikan preman, dan wajib dibubarkan.

Apa yang dilakukan Metro TV sebenarnya tidaklah aneh karena stasiun teve ini memang sejak lama telah mengakomodir orang-orang dari kelompok liberal dan bukan rahasia umum lagi jika banyak siarannya sangat Americanized. Bagi sebagian kalangan, stasiun teve ini adalah CNN-nya Indonesia.

Lantas, di manakah letak hubungannya dengan kepentingan Zionis-Yahudi, apakah itu bernama Zionis Amerika atau Zionis Israel?

Jika kita jeli, maka AKKBB ini merupakan sebuah aliansi cair dari dua kubu yakni kaum Liberal seperti JIL dan juga kubu non-Muslim seperti KWI dan PGI. Bukan rahasia umum lagi jika JIL merupakan perpanjangan tangan kepentingan Zionis di Indonesia untuk menghancurkan Islam dari dalam. Keterangan tentang hal ini tidak perlu dibahas lagi. Salah satunya silakan lihat situs www.libforall.com dan juga tulisan di eramuslim.com, rubrik Nasional dengan judul "Di mana Habib Rizieq dan Abdurrahjan Wahid Sebelum Kasus Monas" (Ahad, 8/6) tentang Abdurrahman Wahid.

Arah dan strategi pemberitaan sebagian besar media massa kita—cetak maupun teve—secara kasar memang terlihat tidak profesional dan memihak kubu pro-Ahmadiyah. Hal ini sebenarnya berangkat dari strategi Rand Corporation, sebuah lembaga think-tank Amerika yang ingin menghancurkan Islam di Indonesia.

Dalam tulisan keempat akan dipaparkan isi dari strategi Rand Corporation yang ditulis oleh Cheryl Bernard. (bersambung/rizki/eramuslim)

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.