Semoga Allah menjagamu dan keluargamu..

Saudari...
Hanya ini yang bisa kuberikan kepadamu. Hanya deretan huruf-huruf, semoga berarti.

Jika tidak pandai berenang, jangan bermain dilautan. KIta akan terseret gelombang....

Ukhti, Aku menyayangimu, memang seharusnya ini aku forward satu-satu ke inbox mu, namun karena suatu hal, aku mohon maaf terpaksa aku tuliskan disini, namun kapasitasnya aku tak menjudge person langsung, ini adalah nasihat dariku, untukku, dan ingin aku coba untuk broadcast ke saudari semua. Dan ada pertimbangan lainnya juga. Dan, bagi yang aku tag, bukan bararti dia yang aku tunjuk, namun tag itu biasanya acak-acakan saja, jadi mohon maaf bagi yang merasa. Dan aku meminta, untuk tidak membuka aib di komentar, tutuplah aib kalian jika tak ingin aib kalian menjadi rahasia umum.

Saudari, kita hidup di akhir zaman, disana sini badai fitnah bersliweran. Allaahul musta`aan,
Sudah dikhabarkan oleh Rasulullaah, sudah banyak dinukil dalam al Hadits shahiih, begitu juga syarah dari Ulama Rabbaniyyun.
Kita berfikir, fitnah apakah yg dimaksud?

♥ Fitnah syubhaat, akan merasuk dengan tancapan yang amat dalam, bagi orang-orang Jaahil dan Taqlid buta. Akan memburu mereka ketika badai fitnah sudah hampir pergi, dan akan terus menancap sekalipun fitnah itu telah usai dan meninggalkan perselisihan. Lalu, apa obatnya..? Mendekatlah ke `Alim, rauplah cahaya `Ilm selagi mereka masih ada, dan runtuhkan akal dan nafsu merasa paling benar sendiri...

♥ Dan, satu lagi fitnah yang tak kalah bahayanya adalah fitnah syahwat....
Aku yakin, ayat ini sudah sangat hafal sekali di lisan kita, namun adakah menjadi peringatan dan cambuk yang akan menghempas jika dilanggar..?
Walaa taqrabuzzinaa innahu kaana faa hisyah wa saa-a sabiilaa ( Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan keji dan jalan yang jelek” ( QS Al Isra : 32 ))

Saudari..
Saya menulis catatan ini di facebook, berarti sasaran saya adalah pengguna facebook dan sarana itu sendiri. JIka dulu sebelum saya mengenal facebook, saya beranggapan seperti ini, "Ah mana mungkin pesan kita akan cepat dibalas layak nya sms, toh orang tak selalu buka facebook". Tetapi anggapan saya itu invers dengan fakta sekarang ini. Teknologi semakin maju, dalam waktu sekian detik, sudah hampir menyamai sms, bahkan sebagian orang lebih mmilih menyampaikan atau komunikasi via facebook. Yaaa, Segala 'aktifitas' ada disini. Mulai dari dakwah, bisnis, jejaring sosial dan pengikatan Ukhuwah, sampai pada segala macam kejahatan ada disini. Yaa..seperti hal nya Allaah menciptakan siang dan malam, begitu juga lah facebook ini, ada manfaat dan ada mudharatnya.

Seperti halnya, dakwah via Facebook. Facebook antara dakwah dan fitnah. Kenapa saya berani berkata demikian..?
Karena, betapa banyak Ikhwan atau AKhawaat Aktivis dakwah 'gugur' satu per satu. Mengapa sampai demikian coba..
Yaa, ketahuilah wahai saudari, fitnah syahwat itu tak pandang bulu, mau laki-laki, perempuan, Muslim, Mu`min, Jaahil atau bahkan `Alim..
Apalah kita, ketaqwaan dan keimanan tak melebihi salaful Ummah, yg mereka sangat menjaga sekali agar aman dari badai fitnah syahwat. Shg Rasulullaah saja, yg sudah dijamin surga, ma`sum, dosa nya diampuni walau sekian waktu kemudian, begitu menjaga sekali, buktinya:
-Dalam Rawaahul Bukhari, "Rasulullaah itu lebih pemalu dari wanita pingitan"
-Masih dalam Rawaahul Bukhari, "Lebih baik aku ditusuk dengan besi panas, daripada menyentuh wanita"

Sudah sangat banyak sekali nasihat dari Ustadz kita.
Di Dunia Maya itu, tergelincir sedikit saja, jatuh masuk 'ember', ya minimal deketin 'ember' lah..
Walaupun kita tidak macam-macam dan tidak merayu2 ikhwan, namun secara tak sadar kita juga tetap sudah menjadi fitnah... Sadar atau tidak, ya memang demikian adanya. Nasalullaah Al`aafiyah

Banyak sekali saya temukan, di facebook amat gencar dakwahnya, namun di dunia nyata, tak seperti dunia maya. Ya memang itu urusan mereka dengan Rabb nya, selagi bermanfaat ya kita ambil. Namun, setidaknya, kita tak terkena ucapan Ulama Salaf ini, "Abdullaah bin Mu`taz rahimahullaah berkata, 'Ilmu seorang Munafiq itu terletak pd ucapannya, sedangkan `Ilmunya seorang Mu`min terletak pada `Amalnya'".

Namun sebaliknya,
Banyak sekali saya temukan, di FB mereka biasa-biasa saja, tetapi -masyaa Allaah- di dunia nyata beliau shalihaah, `ilmunya mantap, akhlaknya baik..
Saya jadi malu sendiri saja. Begitu tawadhu` nya mereka.. Rasanya saya tak pantas menulis Risalah Rasulullaah, karena ada yg jauh lebih `Alim yg pantas saya ambil `Ilmu dan mendengar petitihnya.

Jadi, perkataan di FB tak bisa menjadikan tolak ukur keshalihan dan keilmuan seseorang.
Namun walaupun begitu, tetap husnudzhan diutamakan juga,
Selagi apa yg dia tulis itu sesuai syar`iat, ya kita sami`na wa atha`na..

Nah, balik lagi bicara mengenai Fitnah Syahwat nih..
"Kucing mana yang tak mau dengan Ikan Asin...?"
Apakah benar para akhawat yang telah mengaji, telah memakai jilbab nan panjang+lebar pula dapat terbujuk oleh rayu Ikhwan jenggotan dan cingkrang, atau oleh para kucing yang fitrahnya memang suka kepada ikan asin?

Benar sekali..
Sungguh, memang benar bahwa seberapapun lebarnya jilbab-jilbab kami, seperkasa apapun kami dalam pandangan dan serapat apapun kami dalam pingitan maka tetaplah hati-hati kami adalah hati para wanita, jiwa-jiwa kami pula tetaplah jiwa para wanita yang telah sunnatullahnya ia adalah hati dan jiwa yang lemah lagi rapuh...

............
Ah, kepanjangan ya catatannya... Maaf yaaa.. Gak terasa udah panjang aja..

Facebook ini,
Antara sungai yang bermuara dan lautan lepas,
Entahlah, apakah berada di tepi tebing atau jurang..

Facebook itu bagaikan pisau bermata dua, jika tak hati-hati, maka karamlah bersama apa yang diperbuat. Facebook itu adalah wasilah, yang hukumnya sesuai dengan tujuannya. Jika tujuannya haram, maka hukumnya akan haram. Jika dimanfaatkan dengan baik, maka pahala lah -insyaa Allaah- baginya.

Tak dikatakan dosa kecil, jika terus-terusan dilakukan dosa kecil itu. Dia akan menumpuk, membuat hati kelam, dia akan menggunung yg orang berada di bawahnya (yg punya dosa) akan gamang dan takut diruntuhi oleh gunung itu.. Nasalullaah al `aafiyah

Mari, mantapkan Aqidah. Memohon pada Allaah, agar `Ilmu kita bermanfaat.. Allaah Maha Melihat, apa yg sedang kita tulis di facebook ini, apa niat-niat kita Allah Maha Mengetahui. Batasi komunikasi dengan Ajnabi.

Aku berlindung dari nasihat yg aku lisankan dan tak bermanfaat bagiku, begitu juga `Ilmu yg telah ada di genggamanku....

Begitu juga kalian, wahai saudariku..

Sayangilah diri kita, hidup cuma sekali..............

Tidakkah kita mengambil pelajaran dari kejadian yg telah lalu yg dialami saudari2 kita disana...? Sudah sangat banyak sekali fenomena di balik layar facebook, atau bahkan layar facebook, berubah jadi layar yang tak berbatas...

Fitnah di layar Facebook kita! Tak Menjamin Berapa Hafalan, `Amalan, Lama ngaji, kita akan aman dari fitnah.
Iman itu naik turun, akan berkurang dengan maksiat, dan akan bertambah dengan ketaatan.. Wara` lebih ahsan -insya Allaah-

Renungkanlah...


0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.