Juan Galvan
REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS--Allah telah berjanji bahwa Dia akan memberikan hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan, bila hidayah itu akan diberikan, tak ada yang sanggup mencegahnya. Hidayah bisa diberikan kepada siapa saja, baik pejabat, pengusaha, petani, nelayan, maupun lainnya.

Dalam Alquran dijelaskan bahwa sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah agama Islam (QS Ali Imran [3]: 19). Islam itu agama yang agung dan tinggi. Tidak ada yang melebihi keagungan agama Islam.

Islam tidak memaksakan seseorang untuk memilihnya. Islam mengajarkan umat manusia untuk berpikir tentang kebenaran dan hakikat penciptaan alam semesta. Karena itu, Pencipta alam semesta itulah yang layak untuk disembah. "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat." (QS Al-Baqarah [2]: 256).

Atas kebenaran segala firman Allah itulah, Juan Galvan, seorang warga Texas, Amerika Serikat (AS), tertarik dengan Islam dan akhirnya memutuskan untuk menjadi pemeluknya. Juan Galvan pertama kali mengenal Islam dari seorang kenalannya bernama Armando. Armando adalah seorang Muslim Latin.

"Orang Amerika keturunan Meksiko selalu beranggapan nenek moyang mereka adalah orang Katolik Roma. Sebenarnya, nenek moyang kami di Spanyol adalah Muslim dan di Meksiko nenek moyang kami penyembah berhala. Berpegang teguh pada sebuah agama semata karena tradisi keturunan adalah tidak masuk akal. Saya menolak untuk menjadi pengikut buta. Saya menjadi Muslim karena saya yakin dengan kebenaran Islam," jelas Galvan.

Setelah memeluk Islam, Galvan merasa telah menemukan tujuan hidup yang selama ini dicarinya. "Tujuan hidup bukanlah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat, melainkan kita harus menerima Tuhan sebagai Tuhan. Kita orang Islam mengetahui sifat dari Sang Pencipta. Dengan demikian, kita dapat memahami tujuan kita diciptakan, yaitu sebagai hamba dari Sang Pencipta," ujarnya.

Galvan lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga pemeluk Katolik yang taat. Keluarga Amerika keturunan Meksiko dikenal memiliki kecintaan yang sangat mendalam pada keluarga dan agamanya. Bahkan, sang ayah kerap berkata kepada Galvan, "Ibuku seorang Katolik, dan aku akan mati sebagai seorang Katolik."

Kendati berbeda keyakinan, Galvan mengakui bahwa hubungan dengan keluarga besarnya sangat baik. Kedua orang tua, saudara laki-laki, dan lima saudara perempuannya tinggal di Pampa, Texas. Di waktu luangnya, Galvan sesekali waktu menyempatkan diri untuk mengunjungi mereka.

Kesempatan tersebut ia gunakan untuk berbincang-bincang dengan sang ayah. Bahkan di sela-sela percakapan tersebut, terkadang keduanya saling bercanda terhadap agama masing-masing. "Mengapa kamu berdoa kepada karpet itu," tanya ayahnya.

"Tapi, mengapa ayah memasang patung orang yang telah mati di dinding?" balas Galvan seraya menunjuk salib Yesus yang ada di ruang keluarga.

Kepada situs Islam for Today, Galvan membagi sepenggal kisah perjalanannya menuju tempat kelahirannya setelah memeluk Islam. Dalam perjalanan ke Pampa, pengamanan di bandara Austin sangat ketat menyusul tragedi serangan 11 September 2001. Seorang petugas keamanan memeriksa tas Galvan. Petugas tersebut melihat Alquran, buku-buku Islam, kaset-kaset Islami, dan sajadah.

"Saya berharap itu semua tidak membuatnya ketakutan. Saya berpikir untuk melakukan shalat di bandara Austin sebelum masuk ke pesawat. Tapi, saya tidak ingin membuat penumpang terkena serangan jantung," ujarnya. Setelah menceritakan hal itu, salah seorang saudaranya menyarankan agar Galvan pulang dengan membawa petunjuk instruktur penerbangan.

Hari pertama kembali ke rumah setelah menjadi seorang Muslim adalah kenangan yang tak terlupakan bagi diri Galvan. Kegemaran orang tuanya memajang patung atau gambar-gambar Yesus dan Maria pada hampir setiap dinding rumah, membuatnya kesulitan untuk bisa menunaikan shalat dengan khusyuk.

Beruntung ia menemukan sebuah ruangan di rumahnya yang tidak dipenuhi oleh patung kedua figur yang sangat dijunjung tinggi oleh umat Kristiani itu. Itulah kamar sang adik perempuannya yang bernama Cathy.

"Akhirnya, saya memutuskan untuk shalat di kamar Cathy setelah melihat salib dan gambar-gambar sejenis hampir di setiap dinding rumah. Hanya di kamar Cathy yang tidak ada salib atau gambar Yesus, namun ada poster besar bergambar Backstreet Boy's. Saya pikir itu tidak seburuk kedua berhala itu," paparnya.

Promosikan Islam Ketika mengunjungi Pampa, terang Galvan, ia banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi tentang Islam. Orangorang yang dijumpainya di sana seringkali bertanya, "Mengapa kamu memilih agama itu?" Mendengar pertanyaan seperti itu, ia dengan senang hati menjawab pertanyaan mereka. "Saya beranggapan mereka yang bertanya seperti itu berarti ingin didakwahi," jelasnya.

Tak mengherankan jika berbincangbincang dengan keluarga besarnya, ia sering bicara tentang Islam. Bagi Galvan, Islam adalah salah satu hal yang amat ia cintai di dunia ini. "Jika Anda mencintai sesuatu, Anda akan selalu membicarakannya setiap ada kesempatan."

Untuk memperkenalkan Islam kepada anggota keluarganya, Galvan mempunyai cara tersendiri. Antara lain, ia memberikan sebuah terjemahan Alquran dan buku kecil pengenalan tentang Islam kepada saudara laki-lakinya.

Tak hanya sebatas itu. Ia juga membookmark beberapa situs keislaman, sepertiwww.LatinoDakwah.org dan www.HispanicMuslims.com di komputer keluarga. Di komputer tersebut, ia juga menyalin beberapa file yang berhubungan dengan Islam ke komputer mereka. "Saya berharap hal itu tidak mengganggu mereka dan suatu saat mereka akan membacanya," ujar Galvan. Juan Galvan adalah direktur LADO (Latino American Dakwah Organization) yang bertujuan mempromosikan Islam ke benua Eropa.

Kepada keluarganya, ia pun kerap melontarkan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai konsep ketuhanan dan keyakinan. Apakah tuhan itu ada tiga? Apakah Yesus itu Tuhan? Apakah dosa asal itu? Kira-kira demikian beberapa pertanyaan yang ia ajukan. Namun, Galvan mengakui bahwa ia tidak merasa puas dengan jawaban yang disampaikan anggota keluarganya. "Kita hanya bisa menemukan jawaban atas pertanyaan seperti itu dengan mempelajari dasardasar keesaan Allah, kenabian, dan hari pembalasan."

Galvan berharap, seluruh umat manusia di muka bumi menggunakan akal sehatnya dalam mencari kebenaran. Ia berharap, setiap orang benar-benar mencari jalan kebenaran itu dengan usaha dan pikiran sendiri, bukan dengan dogma-dogma. "Biarkan mereka berpikir tentang kebenaran yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka akan bisa memahami mana yang benar dan salah,"

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.