Jakarta  – Belum lama ini, Kamis (8/12),  Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat kedatangan tamu dari perwakilan Muslim Pattani, Thailand Selatan yang tergabung dalam PULO (Patani United Liberation Organization), sebuah elemen perjuangan rakyat Patani yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Thai (Thailand).

Perwakilan dari PULO tersebut berjumlah lima orang. Mereka adalah Abu Jihad, Abu Qaim Moh Najib, Ummu Madinah, dan dua orang lagi, tak mau disebut namanya, dikarenakan faktor keamanan dirinya di dalam negeri, tempat mereka tinggal yang hingga saat ini masih mencekam dan terjadi pembunuhan oleh penjajah Thai terhadap masyarakat Muslim Patani.
Seperti diakuinya, Abu Jihad kini tinggal di negeri Kincir Angin Belanda, sedangkan Abu Qaim lama tinggal di Syiria, adapun Ummu Madinah yang bersuamikan orang Malaysia kini tinggal di Kelantan, Malaysia. Dua muslim Patani lainnya yang tak mau disebut namanya itu masih tinggal di Pattani. Di hadapan pers dan sejumlah ormas Islam yang hadir pada Kamis malam, Abu Jihad  -- salah seorang perwakilan PULO --  menyampaikan kabar terkini apa yang terjadi di wilayah Thailand bagian selatan, seperti di Provinsi Patani, Narathiwat dan Yala.
Dikatakan Abu Jihad, saat ini kejahatan kemanusiaan yang dihadapi negara Muslim setelah Afghanistan dan Irak, adalah Muslim Patani diThailand Selatan. “Patani masuk urutan pembunuh nomor tiga, setelah Afghan dan Irak,” kata Abu Jihad, muslim Patani yang telah beberapa tahun tinggal di Negeri Kincir Angin Belanda.
Dalam maklumatnya, Badan Penerangan Dewan Syuro Pimpinan Pulo (DSPP) menyampaikan kabar terkini di Patani, pada bulan Oktober dan November 20011, terjadi 33 letupan bom di Kota Yala 16 bom di wilayah Narathiwat, dan 9 letupan bom di Kota Patani, masing-masing di lokasi berbeda dengan waktu yang sama. Kemudian di Sungai Golok, sebuah wilayah  perbatasan dengan Kelantan Malaysia, yang menyebabkan 4 warga Malaysia terbunuh dan 45 lainnya cedera. Laporan ini belum termasuk peristiwa harian lainnya, seperti pemerkosaan anak-anak Melayu di bawah umur, dan sebagainya.
Sejak Yingluck Chinawatra menjadi Perdana Menteri (PM) Thailand yang baru (6 Agustus 2011), menggantikan abangnya Thanksin yang telah digulingkan melalui kudeta militer pada tahun 2006, tidak ada perubahan yang berarti untuk membawa stabilitas keamanan di Thailand Selatan menjadi lebih baik.
Buktinya,  pemerintahan darurat militer masih diteruskan, jumlah aparat militer kian bertambah banyak, peristiwa penembakan, pengeboman dan penangkapan terhadap penduduk yang tidak bersalah masih terus terjadi. Belum lagi pelecehan seksual terhadap gadis-gadis dan istri-istri orang Melayu. Untuk menjaga keselamatan diri mereka, kini banyak anak-anak muda antara usia 18-27 tahun yang hijrah mencari perlindungan ke negeri jiran Malaysia, seperti di Perlis, Kedah, Perak dan Kelantan.
Janji-janji manis Partai Phucea Thai terhadap masyarakat Melayu Patani saat kampanye untuk mengurangi jumlah tentara di wilayah-wilayah penduduk Melayu dan akan memberi kerja kepada penduduk setempat, tak lebih hanya isapan jempol belaka.

Catatan Tragedi di Patani

Sejarah mencatat, perjuangan Patani Darussalam tak terpisahkan dari umat Islam di rantau. Wilayah yang pernah berdaulat selama 455 tahun (1457-1902) itu tiba-tiba dihapuskan dari peta dunia. Sungguh kenyataan ini sangat menyakitkan hati umat Islam Patani.

“Sejarah gemilang Patani Darussalam dari 1554-1661 itu dipadamkan begitu saja. Semua orang tahu, Patani Darussalam adalah mutiara Nusantara Islam Melayu yang pernah melahirkan banyak ulama terkenal di rantau ini,” kata Abu Jihad menyesalkan.

Tak dipungkiri, para pejuang Patani Darussalam dijiwai atasa dasar senasib sepenanggungan umat Islam serantau yang berasal dari rumpun yang satu. Sejak perjanjan “durjana” Anglo-Bangkok pada 1902,  Siam menjajah Patani, yang menyebabkan nama Patani Darussalam tidak lagi dipakai hingga saat ini.
Sejarah berdarah, terutama sejak perjuangan As-Syahid KH. Sulung, Major Tenhku Mahmood Mahyiddin, As-Syahid Husain Cik Mansur, Tengku Abdul Jalal dan KH. Syeik Ahmad Daud Al-Fatani serta beberapa pejuang lain, sejarah umat Islam tidak bisa dilupakan dari jiwa umat se-rantau.

Yang memperihatinkan, lanjut Abu Jihad, program asimilasi ke dalam budaya Buddha-Siam dipaksa oleh rezim Phibun Songgram pada 1938 atas warga Melayu atau umat Islam Patani Darussalam, namun umat Muslim Patani tetap mempertahankan hingga kini.

Dalam maklumatnya, Abu Jihad menyebutkan beberapa musibah yang menimpa umat Islam Patani yang ditimbulkan oleh penjajah (imperialis) Siam durjana.
  1. Nama Melayu dihapuskan dan diganti dengan nama Muslim Thai.
  2. Bahasa tulisan Melayu dihapuskan dan dipaksa belajar dan menggunakan bahasa Siam.
  3. Agama Islam tidak diberi kebebasan kepada warga Melayu untuk menjalankannnya.
  4. Harta benda dan segala peternakan dirampas dengan sewenang-wenang.
  5. Membunuh warga Melayu muslim dengan tidak melalui proses pengadilan.
  6. Pengaduan rakyat Melayu atas kezaliman-kezaliman pegawai Siam tidak diindahkan dan dipedulikan.
  7. Pada tahun 1948, telah menempatkan polisi dan militer bersenjata, dan melakukan pembunuhan hingga ratiusan rakyat Melayu Patani menjadi korban syahid, dan banyak sudah harta benda yang diramoas oleh militer Thai.
  8. Anak-anak dan istri umat Islam Melayu diperkosa oleh polisi dan pembesar-pembesar rezim Thailand.
  9. Pemerintahan acapkali memberi hukuman sesuka hati atas warga Melayu.
Sejak peristiwa pembunuhan massal di Masjid Kerisek di Patani dan Takbai di wilayah Menara (2004) dan di Masjid Al-Furqan di wilayah Menara (2009), tidak ada tempat umat islam untuk mengadu.  Kondisi inilah yang membuat gerakan-gerakan Pembebasan Patani Darusalam bangkit untuk melakukan perlawanan hingga detik ini.

Sayangnya, konflik umat Islam Patani tidak mendapat tempat dan perhatian dari dunia internasional, seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan lembaga HAM dunia lainnya.
"Kami menyesalkan, tragedy kemanusiaan di beberapa wilayah, mulai dari Narathiwat, Patani hingga Yala, selalu diredam, tak pernah diberitakan dalam media-media lokal di Thailand, Malaysia, bahkan di internasional.  Untuk itu, kami berharap pemerintah dan umat islam di Indonesia turut memberi dukungan terhadap perjuangan masyarakat Muslim Patani,” tandas Abu Jihad.


SUMBER


0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.